ARAHA.ID – Foto bokeh anda mungkin sering mendengar istilah ini untuk sebuah hasil foto yang mana objek atau subjek utama yang difoto dalam keadaan fokus (tajam) sedangkan untuk latar belakang atau backgroundnya blur (buram).
Dengan teknik ini kita bisa dengan mudah membuat foto yang menarik karena dengan mudah bisa menonjolkan point of interest objek atau subjek yang kita foto dengan menfokuskan pada objek/subjek utama yang menarik dan menghilangkan gangguan visual lainnnya yang tidak menjadi fokus utama dengan blur.
Untuk menghasilkan foto yang bokeh ini kunci utamanya ada di lensa yaitu pada bukaan lensa dan juga focal leght lensa.
Kita bisa dengan mudah membuat foto bokeh biasanya dengan lensa fix yang biasanya mempunyai kemampuan bukaan lensa yang luas, misalnya saja 50mm f/1.8 sehingga mempunyai depht of field atau area fokus yang sempit.
Baca juga: 11 Cara Merawat Kamera DSLR Agar Tetap Awet
Namun untuk pengguna lensa bawaan kamera atau kita biasanya menyebutnya lensa kit bisa tidak mudah untuk mendapatkan depth of field yang dalam, karena lensa kit biasanya mempunyai focal lenght 15-45mm 18-55mm dengan bukaan lensa f/3.5-5.6.
Dengan focal leght yang tidak terlalu zoom dan bukaan lensa yang tidak lebar dalam banyak kondisi memang sulit untuk mendapatkan foto dengan yang bokeh yang berlatar belakang blur.
Namun bukan berarti tidak bisa ya untuk menghasilkan foto bokeh dengan lensa kit / bawaan kamera.
Kali ini saya akan membahas bagaimana cara menghasilkan foto yang bokeh atau foto yang fokus pada objek/subjek utama sedangkan backgroundnya blur dengan hanya menggunakan lensa kit 18-55 mm f/3.5-5.6.
Table of Contents
- Atur Setting Bukaan Lensa / Diafragma / Aperture ke Terbesar
- Gunakan Focal Leght Terbesar (Zoom Maksimal Lensa)
- Mendekat Sedekat Mungkin dengan Objek atau Subjek yang Di Foto
- Beri Jarak Antara Objek dan Subjek yang Difoto dengan Background
- Kesimpulan
Atur Setting Bukaan Lensa / Diafragma / Aperture ke Terbesar
Untuk menghasilkan foto yang bokeh kita perlu memahami pengaturan mode manual pada kamera, dan mengerti tentang triangle exposure.
Diafragma atau Aperture atau Bukaan Lensa (istilah yang sama beda penyebutan saja) berfungsi mengatur seberapa banyak cahaya yang masuk melalui optik lensa kita, inilah kenapa dinamakan juga bukaan lensa.
Semakin besar bukaan lensa maka cahaya yang masuk melalui lensa ke dalam sensor gambar semakin banyak dan foto akan menjadi semakin terang.
Selain itu efek lain dari pengaturan aperture ini adalah depth of field/dof.
Semakin besar bukaan lensa maka area fokus atau ruang yang tajam menjadi kecil dan latar belakang akan menjadi lebih blur atau kabur.
Begitu sebaliknya semakin kita kecilkan bukaan lensa maka area yang tajam akan semakin luas dan area yang blur yang semakin kecil.
Untuk pengaturan bukaan lensa atau aperture pada kamera ini ditandai dengan tanda f/angka, contoh f/1.8 , f/2.8, f/3.5, f/5.6, dst.
Semakin kecil angka dibelakang huruf f artinya bukaan lensa semakin besar dan foto yang dihasilkan akan semakin blur atau bokeh (area fokusnya semakin sempit), sedangkan semakin besar angka dibelakang f/.. maka foto akan semakin tajam.
Untuk bisa mendapatkan foto yang bokeh dengan lensa kit atau lensa bawaan kamera kita perlu set pengaturan aperture atau bukaan lensa ke terbesar atau ke f/terkecil yang bisa dicapai oleh lensa kit kamera kita.
Untuk lensa kit biasanya dengan focal leght 18-55 mm bukaan terbesar yang bisa dicapai ya f/3.5 (untuk wide) sampai f/5.6 (untuk zoom maksimal).
Jadi kalau anda sekarang mungkin sebelumnya setting aperture kameranya f/7 masih bisa dikecilkan lagi angkanya untuk mendapatkan bukaan lensa terbesar dan mendapatkan depth of field yang lebih sempit.
Gunakan Focal Leght Terbesar (Zoom Maksimal Lensa)
Selain dari bukaan lensa yang berpengaruh terhadap depth of field yang sempit untuk menghasilkan foto yang bokeh, focal lenght lensa yang kita gunakan juga berpengaruh.
Focal leght yang panjang atau zooming yang lebih jauh pada lensa membuat efek depth of field yang lebih dangkal juga.
Artinya jika kita menggunakan lensa kit dengan focal leght 18-55 mm kita bisa memaksimalkan blur atau bokeh yang lebih padat dan sempit lagi dengan focal leght 55 mm atau zoom paling maksimalnya pada lensa tersebut.
Walaupun memang di focal leght 55 mm secara aperture paling besar anda bisa buka di f/5.6 sedangkan di 18 mm anda bisa di f/3.5 (lebih besar bukaan lensanya) tapi efek dari depth of field lebih sempit di lensa yang zoom atau tele.
Anda bisa mencobanya sendiri untuk membuktikannya.
Mendekat Sedekat Mungkin dengan Objek atau Subjek yang Di Foto
Selain dari segi settingan aperture dan focal lenght yang berpengaruh terhadap depth of field, teryata jarak anda mengambil gambar juga akan mempengaru seberapa sempit depth of field terutama untuk anda yang menggunakan lensa kit.
Karena dari segi bukaan sudah mentok tidak bisa dibuka besar jadi kita bisa mengakalinya dengan mengatur jarak kita dengan objek atau subjek yang ingin kita foto.
Untuk menghasilkan foto yang lebih bokeh atau dof sempit maka kita perlu berada sedekat mungkin dengan objek atau subjet yang ingin kita foto.
Anda bisa mencobanya dan membedakan secara langsung perbedaanya dengan settingan aperture yang sama dan focal lenght yang sama akan ada perbedaan antara anda mengambil foto dengan jarak yang dekat dengan objek/subjek dibandingkan yang jauh.
Anda bisa menjepret sedekat mungkin untuk menghasilkan depht of field yang lebih sempit atau lebih bokeh.
Beri Jarak Antara Objek dan Subjek yang Difoto dengan Background
Selain jarak anda dengan objek atau subjek yang anda foto mempengaruhi depth of field, jarak objek/subjek dengan background juga akan mempengaruhi seberapa blur atau bokeh foto yang bisa anda hasilkan.
Untuk menghasilkan foto dengan blur yang lebih dramatis anda perlu jarak antara objek/subjek yang ada foto dengan background dibelakangnya.
Semakin jauh jarak objek/subjek yang ada fokuskan dengan background dibelakangnya maka foto akan terlihat semakin blur atau semakin bokeh foto yang anda hasilkan.
Misal anda mengambil foto seseorang model anda bisa mengarahkan dan memastikan dibelakangnya masih ada jarak yang cukup jauh dengan objek lainnya seperti pohon, tiang, dll.
Jika anda mengambil gambar yang tidak mungkin bergerak maka bisa merubah anglenya, dimana angle yang pas yang terlihat antara subjek dan background itu ada ruang yang cukup untuk menghasilkan dof yang lebih creamy.
Kesimpulan
Dengan lensa kit atau bawaan kamera kita tetap bisa menghasilkan foto yang bokeh atau foto dengan dof sempit yang menarik dan dramatis.
Pertama untuk settingan pastikan gunakan bukaan lensa / aperture terbesar dari lensa kit tersebut.
Kedua adalah menggunakan focal lenght terbesar atau zoom termaksimal dari lensa untuk menghasilkan depth of field yang lebih sempit sehingga foto lebih terlebih bokeh.
Terakhir atur jarak anda mengambil foto, usahakan sedekat mungkin dengan objek/subjek dan atur objek/subjek sejauh mungkin dengan latar belakang anda bisa mengakalinya dengan memilih angle yang pas jika tidak memungkinkan memindahkan objek/subjek menarik yang ingin anda fokuskan.
Tapi tetap perlu anda ingat keterbatasan lensa kit tetaplah ada tetap akan kalah kalau dari segi blur atau bokehnya dibandingkan anda menggunakan lensa fix yang rata-rata mempunyai bukaan lensa yang lebar, tapi dengan teknik dan cara yang saya sebutkan diatas anda bisa membuat foto bokeh yang maksimal dari lensa kit tersebut.
Mungkin itu dulu sedikit tutorial dari saya tentang cara membuat foto bokeh dengan lensa kit atau lensa bawaan kamera DSLR / Mirrorless anda, semoga bermanfaat.
Tinggalkan Balasan