Banyak dari pengguna kamera digital seperti kamera DSLR ataupun mirrorless masih menggunakan yang namanya adaptor memori untuk kamera mereka.
Memang secara prakteknya mungkin karena kita sudah mempunyai memori MicroSD yang biasa digunakan untuk smartphone, jadi dengan menggunakan adaptor kita bisa mengirit biaya untuk membeli memori baru untuk kamera.
Kita tinggal masukin memori hp ke adaptor memori kamera, siap pakai deh dan kalau mau langsung posting ke sosial media tinggal pindahin lagi microSD ke smartphone. Jadi secara backup lebih praktis juga.
Baca juga: 11 Cara Merawat Kamera DSLR Agar Tetap Awet
Namun begitu dalam prakteknya ada banyak masalah yang bisa terjadi pada kamera anda jika anda terus-terusan menggunakan adaptor memori untuk kamera DSLR/Mirrorless hal ini sudah menjadi fakta lapangan menurut penuturan banyak toko/service kamera yang mana banyak kasus kerusakan yang terjadi akibat menggunakan memori adaptor pada kameranya.
Pin Slot Memori Kamera Bisa Rusak
Perlu anda ketahui bahwa memori adaptor secara ketebalan ukuran memorinya lebih tebal dibandingkan dengan memori aslinya, lebih tebal beberapa mm tapi ini bisa berpengaruh pada pin pada slot memori kamera anda yang bisa menjadi bengkok karena terdorong lebih masuk kedalam.
Anda bisa membandingkan dan melihatnya sendiri mana yang lebih tebal antara adaptor memori dengan microsd dibandingkan memori kamera aslinya yang langsung SDHC dan sejenisnya.
Kalau sudah bengkok satu pin saja dari 8 pin (untuk memori jenis SDHC) maka kamera anda tidak bisa membaca memori tersebut. Mau tidak mau anda harus service kamera anda dan merogoh kocek lebih dalam dari pada membeli memori kamera aslinya.
Tidak Mampu Merekam Video dengan Durasi Lama
Yang menjadi masalah ketika menggunakan memori adaptor pada kamera DSLR/Mirrorless adalah ketidakmampuan merekam video dengan durasi yang lama.
Banyak pengguna yang mengalami masalah kamera yang berhenti saat sedang merekam video dengan durasi yang lama. Hal ini wajar karena memang dengan menggunakan adaptor memori maka secara kecepatan baca/tulis memori akan menurun dari kecepatan baca tulis memori MicroSD aslinya.
Sebagai contoh sama-sama memori class 10 dengan speed 80 mb/s antara Memor adaptor SDHC + microsd dengan memori SDHC tentu sudah beda kecepatannya, karena yang satu memori ada perantarannya dan limitasi dari adaptor dan satunya bisa langsung bekerja dengan kamera.
Pembacaan memori dengan adaptor jadi lebih panjang prosesnya karena ada 2 kali jalan proses dari kamera ke memori adaptor dan dari adaptor ke memori aslinya jadi kenapa recording video anda bisa terputus karena secara speed write tidak bisa mengimbangi dari kemampuan recordingnya.
Untuk anda yang sering menggunakan kamera untuk videografi merekam video durasi lama tentunya tidak rekomend untuk menggunakan adaptor memori ini karena pasti akan stopped recording sendiri apalagi kalau kebutuhan record anda dengan resolusi tinggi seperti 4K.
Masalah Memori dalam Keadaan Lock Sendiri dan Kehilangan Data
Pernah kah anda mengalami kamera DSLR/Mirrorless anda tidak bisa digunakan karena kondisi memori dalam keadaan lock/protected padahal anda sudah membuka tuas kunci kunci kedalam keadaan unlock.
Masalah ini sering terjadi dan teman-teman pengguna kamera lainnya keluhkan terutama pada pengguna memori adaptor, hal ini bisa terjadi dikarenakan terjadi konsleting pada adaptor memori. Walaupun juga ada kasus kerusakan pada tuasnya karena memang kualitas dari adaptor memori yang kurang baik.
Baca juga: Tips Mencegah Timbulnya Jamur pada Lensa dan Kamera
Selain itu tidak sedikit juga pengguna yang mengalami masalah seperti memori adaptor yang secara tiba-tiba tidak terbaca dan akibatnya data file foto atau video kamera kita hilang.
Tentunya ini bisa jadi masalah besar apalagi jika anda menggunakan kamera anda untuk tujuan profesional seperti untuk foto/video wedding wah bisa marah besar klien jika moment sekali seumur hidup yang mana tugas dokumentasi diserahkan dan dipercayakan kepada kita tidak dilaksakan dengan baik.
Data memori yang hilang ini bisa terjadi karena terjadinya konsleting saat antara adaptor dan memori karena ya namanya juga gak langsung nyolok dan terkoneksi ke kamera secara langsung.
Kerusakan Pada Kamera
Ini kemungkinan terburuk yang bisa terjadi jika anda tetap memaksakan kamera DSLR/Mirrorless anda menggunakan memori adaptor yaitu kamera yang menjadi rusak tidak bisa menyala.
Gejala awal yang terjadi biasany adalah kamera yang tidak mau menyala ketika sedang menggunakan memori adaptor dan jika kita melepas atau mengganti dengan memori lainnya non adaptor kamera kembali normal berfungsi.
Ini terjadi karena adanya konsleting akibat penggunaan memori adaptor, jika anda terus bukan tidak mungkin merusak kamera hal ini dituturkan oleh youtuber pemilik toko/servis kamera dichannel youtubenya.
Dimana salah satu customer mengalami kamera yang mati karena penggunaan memori adaptor.
Kesimpulan
Lebih baik kita mengeluarkan uang lebih untuk membeli sebuah memori card yang aslinya bukan adaptor untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan bisa terjadi, saya rasa juga harga memori kamera tidaklah lebih mahal dari pada harga kamera yang anda miliki.
Kan sayang jika kita niatnya mau ngirit dengan pakai adaptor dan pakai MicroSD dari smartphone untuk kamera malah harus keluar uang lebih untuk biaya servis kamera.
Mungkin itu dulu sedikit informasi dari saya tentang bahaya menggunakan adaptor memori untuk kamera DSLR/Mirrorless anda, semoga anda jadi tahu dan segera beralih ke memori dedicated aslinya.
Tinggalkan Balasan